ABORSI DIKALANGAN REMAJA

ABORSI DIKALANGAN REMAJA

 

Penulis mencoba membuat paper tentang aborsi dikalangan remaja dengan tujuan agar pembaca memahami dan menambah pengetahuan dan selain itu juga dapat memberikan informasi kepada banyak para remaja mengenai aborsi, sehingga dapat mencegah terjadinya aborsi dikalangan remaja.

Aborsi merupakan sesuatu yang dianggap sebagai sebuah tindakan kriminal dimana terjadinya pembunuhan, tetapi walaupun demikian pada perkembangannya dari waktu ke waktu aktifitas aborsi semakin mengalami peningkatan yang sangat   tinggi khususnya dikalangan para remaja.  Bagi para remaja yang terdapat di kota-kota besar, aborsi merupakan sesuatu hal yang dianggap biasa karena hampir setiap harinya berita tentang aborsi muncul di media elektronik maupun di media cetak. Sedangkan para remaja yang berada di desa atau yang tinggal di desa maupun juga di kota-kota kecil belum tentu tidak melakukan aborsi walaupun persentasenya sedikit.

            Begitu banyak para remaja yang belum mengerti dan memahami akan aborsi dan selain itu juga bahaya dari aborsi. Apa itu aborsi? Penyebab aborsi? Serta tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencegah maupun menanggulangi aborsi?

PENGERTIAN ABORSI

Keguguran atau gugur kandungan atau yang lebih dikenal dengan  nama aborsi (bahasa latin: abortus) adalah penghentian atau berhentinya suatu kehamilan sebelum kehamilan atau janin di dalam perut seorang wanita yang kelak menjadi bakal bayi tersebut dapat mampu hidup di luar kandungan dikarenakan suatu faktor tertentu. Apabila janin lahir selamat (hidup) sebelum 38 minggu namun setelah 20 minggu, maka istilahnya adalah kelahiran prematur. Dalam ilmu kedokteran, istilah-istilah ini digunakan untuk membedakan aborsi:

v  Spontaneous abortion: gugur kandungan yang disebabkan oleh trauma kecelakaan atau sebab-sebab alami.

v  Induced abortion atau procured abortion: pengguguran kandungan yang disengaja. Termasuk di dalamnya adalah:

Ø  Therapeutic abortion: pengguguran yang dilakukan karena kehamilan tersebut mengancam kesehatan jasmani atau rohani sang ibu, kadang-kadang dilakukan sesudah pemerkosaan.

Ø  Eugenic abortion: pengguguran yang dilakukan terhadap janin yang cacat.

Ø  Elective abortion: pengguguran yang dilakukan untuk alasan-alasan lain.

Dalam bahasa sehari-hari, istilah "keguguran" biasanya digunakan untuk spontaneous abortion, sementara "aborsi" digunakan untuk induced abortion.

Pelaku aborsi tidak hanya dilakukan oleh wanita dewasa tetapi sebagian besar adalah para remaja (usia sekolah).

PENYEBAB ABORSI

Dari zaman ke zaman tingkat aborsi semakin tinggi dikalangan remaja. Banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya aborsi dikalangan remaja dewasa ini, penulis memuat beberapa penyebab itu sebagai berikut:

Ø  Perkembangan fisik dan kejiwaan

Para remaja dalam mencari jati diri memiliki keingintahuan yang tinggi, sehingga memungkinkan mereka (para remaja) mencoba untuk melakukan segala sesuatu termasuk seks bebas.

Ø  Kemajuan teknologi

Teknologi yang semakin canggih, memungkinkan para remaja untuk mengkases segala seuatu yang mereka ingin ketahui, termasuk dalam hal seks, sehingga mereka (para remaja) membuka situs-situs yang berbau pornografi.

Ø  Factor keluarga

Keadaan keluarga yang berantakan (broken home), kurangnya kasih sayang dalam keluarga, perekonomian keluarga yang tidak menunjang kehidupan.

Ø  Kurangnya pendidikan seks dalam keluarga.

Ø  Berada dilingkungan yang memiliki pergaulan bebas tanpa pengawasan orang tua.

Ø  Pornografi.

Menonton film yang memiliki unsur seksual.

Ø  Mendapatkan kekerasan secara seksual atau menjadi korban perkosaan

Sering kali kekerasan seksual juga terjadi di dalam rumah, ayah memperkosa anaknnya sendiri, sebagai contoh di dalam Alkitab (2 Samuel 13:1-22), Amnon memperkosa Tamar yang adalah adiknya sendiri walaupun berbeda ibu. Amnon telah membuat rencana  yang menempatkan adiknya yang mudah diperkosa.

UPAYA UNTUK MENCEGAH ABORSI DIKALANGAN REMAJA

Untuk mengurangi atau mencegah bertambahnya aborsi dikalangan remaja merupakan tanggung jawab bersama semua kalangan karena, bukan hal yang mudah untuk membendung perilaku aborsi dikalangan remaja, dibutuhkan kerja sama dari semua kalangan dan terus berkelanjutan atau berkesinambungan.

Ada beberapa pihak yang memiliki peran dalam mencegah terjadinya aborsi dikalangan remaja:

§  Keluarga

Para remaja harus diajarkan pendidikan tentang seks oleh orang tua, kedua orang tua harus memberikan kasih sayang yang cukup, menanamkan nilai-nilai kehidupan yang sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan (Ulangan 6:7).

§  Gereja

Para pemimpin gereja menanamkan nilai-nilai kebenaran yang menjadi dasar dari kehidupan para remaja sehingga mereka tidak menyimpang dari kebenaran Firman Tuhan dan melibatkan setiap remaja dalam kegiatan gereja. Mengajarkan etika Kristen yaitu hokum kasih yang merupakan hokum utama dalam kekeristenan.

§  Sekolah

Sekolah memiliki peran besar dalam perkembangan remaja. Para pendidik disekolah, selain mengajarkan ilmu pengetahuan kepada murid juga harus memberikan pengetahuan tentang seks.

KESIMPULAN

Setiap orang yang ingin menikah baik laki-laki maupun perempuan, haruslah terlebihi dahulu belajar cara mendidik anak dengan baik dan benar, sehingga anak-anak dari hasil pernikahan tersebut kelak menjadi anak yang berguna bagi keluarga, gereja dan bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Robert P. Borrong, Etika Seksual Konteporer (Bandung: Ink Media, 2006).

Mark Yantzi, Kekerasan seksual dan pemulihan,(Jakarta: Gunung Mulia, 2011).

Diambil dari internet, sumber: Wikipedia (25 Februari 2015).

Diambil dari internet, sumber: makalah, tati hardiyani , Analisis Kasus Abortus Dikalangan Remaja Perkotaan di Indonesia (25 februari 2015).